Inspirasi

News & Blog

By Creata Indonesia 13 Dec, 2019
Kita akan masuk dalam tema yang baru dan menjadi core value JPCC, yaitu tentang Excellence. Bicara mengenai Excellence, hal ini bukanlah sesuatu yang mudah kita temukan dan lihat. Karena kalau Excellence adalah sesuatu yang mudah diketemukan dan dilihat maka hal itu akan menjadi biasa atau rata-rata, sedangkan Excellence artinya di atas rata-rata dan jarang kita lihat. Di dalam Bahasa Indonesia Excellence diterjemahkan menjadi luar biasa. Mengapa Excellence menjadi salah satu core values di JPCC? Karena kami percaya bahwa Tuhan yang kita sembah adalah Tuhan yang begitu luar biasa, dan sebagai Anak Tuhan, kita juga seharusnya menjadi anak Tuhan yang luar biasa dan punya Spirit of Excellence. Banyak orang mempunyai motto Excellence tetapi tidak tahu artinya, sehingga hal ini hanya menjadi jargon saja dan tidak dilakukan dan diaplikasikan di dalam kehidupan mereka. Excellence bukanlah sesuatu yang mewah atau sempurna, karena kita tidak dipanggil Tuhan untuk kesempurnaan, tetapi kita semua dipanggil Tuhan untuk kedewasaan. Banyak orang yang berpikir bahwa mereka harus sudah punya sesuatu yang cukup banyak terlebih dahulu untuk menjadi Excellence. Tetapi Excellence artinya adalah melakukan yang terbaik dengan apa yang ada di tangan kita. Itu sebabnya Excellence bukan hanya berbicara mengenai pencapaian tetapi juga sebuah spirit, karena apa yang Excellence sekarang belum tentu akan menjadi Excellence besok. Excellence adalah sebuah semangat untuk terus mau melakukan yang terbaik. Jika seseorang mempunyai hal ini maka apapun yang ada di tangannya, dia akan bisa melakukannya dengan luar biasa baik itu ada dalam pekerjaan, bisnis, pernikahan dan juga pelayanannya. Opening Verse – “Tetapi semua orang bijaksana dari raja, yang telah datang menghadap, tidak sanggup membaca tulisan itu dan tidak sanggup memberitahukan maknanya kepada raja. Sesudah itu sangatlah cemas hati raja Belsyazar dan ia menjadi pucat; juga para pembesarnya terperanjat. Karena perkataan raja dan para pembesarnya itu masuklah permaisuri ke dalam ruang perjamuan; berkatalah ia: “Ya raja, kekallah hidup tuanku! Janganlah pikiran-pikiran tuanku menggelisahkan tuanku dan janganlah menjadi pucat; sebab dalam kerajaan tuanku ada seorang yang penuh dengan roh para dewa yang kudus! Dalam zaman ayah tuanku ada terdapat pada orang itu kecerahan, akal budi dan hikmat yang seperti hikmat para dewa. Ia telah diangkat oleh raja Nebukadnezar, ayah tuanku menjadi kepala orang-orang berilmu, para ahli jampi, para Kasdim dan para ahli nujum, karena pada orang itu terdapat roh yang luar biasa dan pengetahuan dan akal budi, sehingga dapat menerangkan mimpi, menyingkapkan hal-hal yang tersembunyi dan menguraikan kekusutan, yakni pada Daniel yang dinamai Beltsazar oleh raja. Baiklah sekarang Daniel dipanggil dan ia akan memberitahukan maknanya!” Daniel‬ ‭5:8-12‬ ‭TB‬‬ Saya percaya bahwa Daniel ini adalah orang yang penuh dengan Roh Tuhan, meskipun dia adalah orang buangan pada saat itu. Dia percaya Tuhan dengan sungguh-sungguh, dan dikenal sebagai orang yang penuh dengan Roh Kudus (atau dikenal banyak orang saat itu sebagai roh dewa karena orang di sekitarnya belum mengenal Tuhan). Daniel juga dikenal sebagai orang yang punya semangat yang luar biasa dan berpengetahuan banyak. Kita sebagai orang percaya juga seharusnya dipenuhi dengan Roh Kudus agar punya Roh yang Excellence, Roh Kudus juga adalah Roh yang kreatif, dan oleh karena itu kita bisa menjadi kreatif dan juga punya spirit of Excellence, agar apa saja yang dipegang oleh tangan kita bisa menjadi yang terbaik. Saya banyak menemui beberapa pengusaha yang kesal dengan manager mereka karena meskipun manager mereka pintar dan punya pengertian, tetapi pekerjaan yang dilakukan mereka bukan yang terbaik, hal ini dikarenakan mereka tidak punya Spirit of Excellence. Oleh karena itu memang meskipun penting untuk berpengetahuan dan punya pengertian, tetapi jika kita mau ada di atas rata-rata, maka kita juga harus punya Spirit of Excellence. Seperti halnya orang yang mempunyai Spirit of Excellence di dalam penyembahan, maka disaat dia menyanyikan lagu dunia atau bahkan lagu anak-anak, maka hasilnya juga akan luar biasa. Seperti halnya Ps. Sidney Mohede, Billy Simpson dan Umbu. Ketahulah bahwa yang rohani tentu bukan lagunya tetapi orang yang menyanyikan lagu tersebut. Yang membedakan bukan lagunya, tetapi siapa yang menyanyikannya, demikian juga Excellence. Orang yang sama dan dikasih peralatan yang sama bisa menghasilkan sesuatu yang begitu berbeda, karena ada Spirit of Excellence disana. Supporting Verse – “Rohlah yang memberi hidup, daging sama sekali tidak berguna. Perkataan-perkataan yang Kukatakan kepadamu adalah roh dan hidup.” Yohanes‬ ‭6:63‬ ‭TB‬‬ Kembali ke Kisah Daniel, dia juga tidak sibuk mempromosikan dirinya sendiri, tetapi sebaliknya orang lain bahkan sampai permasuri yang mempromosikan dirinya. Itulah ciri-ciri orang yang Excellence. Kita perlu belajar untuk menjadi Excellence seperti Daniel, bisa menjadi tidak mudah dilupakan karena orang terkesan dengan karakter, pekerjaan dan kisahnya yang ada diatas rata-rata. Jika kita ada di bawah rata-rata atau di batas rata-rata, maka kita perlu mencari dengan keras tetapi saat kita ada di atas rata-rata, maka kitalah yang akan dicari dan diinginkan. Jadi buat yang mau mencari pasangan hidup, kalau selama kita ada di batas rata-rata atau bahkan di bawahnya, maka kita harus mencari dengan keras, tetapi kalau kita ada di atas rata-rata maka kita yang akan dicari, begitu juga bagi orang yang mencari pekerjaan. Spirit of Excellence tidak melihat keluar dan berandai-andai apa yang dimilikinya, tetapi Spirit of Excellence melihat ke dalam, mengeluarkan potensi dan mengandalkan siapa yang ada di dalamnya yaitu Roh Kudus yang jauh lebih besar daripada roh yang ada di dunia. Musuh daripada Excellence adalah kemalasan, kenyamanan, dan sesuatu yang instant. Kemalasan dan kenyamanan bisa membuat diri kita untuk tidak mau berbuat apa-apa lagi. Sedangkan sesuatu yang instant juga bisa membuat karakter kita tidak dibentuk dan menyalahi proses. Sharing Ps. Jeffrey – Saya sedang suka mengikuti Food Channel, dan dari semua chef terkenal yang ada disana, semua berpendapat bahwa tidak ada yang bisa menyalahi proses dalam masakan yang dibuatnya. Karena disaat bumbu yang ada bisa teresap di dalam masakannya, hasilnya akan luar biasa. Tetapi perlu waktu dan proses dan inilah yang memebdakan masakan ini dari instant food. Begitu juga orang yang mau cepat berhasil tanpa mengikuti proses, maka mereka tidak akan punya karakter. Daging yang dimasak saja kata chef terkenal itu mempunyai karakter, apalagi diri kita. Gunakan kacamata yang positif dalam diri kita agar semua yang kita lihat bisa terlihat baik. Definition of Excellence – Become a better version of yourself, an upgraded version Sharing Ps. Jeffrey – Saya orang yang suka olahraga dan belakangan ini ada kejuaraan atletik dunia di Doha. Saya menunggu siapa yang akan bisa memecahian rekor dunia, saya menyukai kompetisi ini karena orang yang ada disini adalah orang yang luar biasa dan excellence, dan tidak mau ada di batas rata-rata. Saya mengagumi tingkat disiplin dan kebiasaan latihan yang mereka punya setiap harinya, dimana dalam satu detik mereka bisa berlari sejauh beberapa meter. Sampai sesuatu yang kecil seperti cara mereka meletakan kakinya bisa menentukan seberapa cepat mereka bisa lari. Dan kemarin ini ada seorang wanita dari belanda melakukan suatu hal yang baru dan luar biasa yaitu bisa memenangkan sekaligus kompetisi 622129865800 meter dan juga 1500 meter. Saat diwawancarai, kata wanita ini adalah bahwa dia tahu jika hal ini sudah ada di dalam dirinya dan dia begitu ingin mengeluarkan potensi ini. Dia sebelumnya punya strategi untuk memulai posisi lari dari posisi di paling belakang dan baru di putaran akhirnya dia akan mencoba menyusul, tetapi di fase final, dia mengubah total strategi ini sampai dia bisa memenanginya. Kemungkinan besar apa yang kita belum punya dan miliki, dan kesempatan yang kita tunggu-tunggu akan datang kalau kita fokus dengan sibuk melakukan yang terbaik dengan apa yang kita miliki sekarang, sibuk melatih dan mengembangkan potensi yang kita punya sekarang. It’s not about waiting for the right person, but more about becoming the right and better person. Disaat kita melakukan ini, maka orang di sekeliling kita juga yang akan mengalami keuntungan, baik disaat kita menjadi boss yang excellence, dimana pegawai yang bekerja untuk kita menjadi begitu suka dan tidak mau pindah bahkan disaat ditawari gaji yang tinggi dari perusahaan lain. Supporting Verse – “Ketika ratu negeri Syeba melihat segala hikmat Salomo dan rumah yang telah didirikannya, makanan di mejanya, cara duduk pegawai-pegawainya, cara pelayan-pelayannya melayani dan berpakaian, minumannya dan korban bakaran yang biasa dipersembahkannya di rumah Tuhan, maka tercenganglah ratu itu. Dan ia berkata kepada raja: “Benar juga kabar yang kudengar di negeriku tentang engkau dan tentang hikmatmu, tetapi aku tidak percaya perkataan-perkataan itu sampai aku datang dan melihatnya dengan mataku sendiri; sungguh setengahnya pun belum diberitahukan kepadaku; dalam hal hikmat dan kemakmuran, engkau melebihi kabar yang kudengar. Berbahagialah para isterimu, berbahagialah para pegawaimu ini yang selalu melayani engkau dan menyaksikan hikmatmu! Terpujilah Tuhan, Allahmu, yang telah berkenan kepadamu sedemikian, hingga Ia mendudukkan engkau di atas takhta kerajaan Israel! Karena Tuhan mengasihi orang Israel untuk selama-lamanya, maka Ia telah mengangkat engkau menjadi raja untuk melakukan keadilan dan kebenaran.”‭‭1 Raja-raja‬ ‭10:4-9‬ ‭TB‬‬ “Isteri yang cakap siapakah akan mendapatkannya? Ia lebih berharga dari pada permata. Hati suaminya percaya kepadanya, suaminya tidak akan kekurangan keuntungan.” ‭‭Amsal‬ ‭31:10-11‬ ‭TB‬‬ Kalau kita excellence dalam pernikahan, maka pasangan kita yang akan mengalami keuntungan, karena kita akan sibuk mengubah dan memperbaiki diri kita sendiri. Banyak orang yang ingin mengubah dunia tetapi tidak bisa mengubah dirinya sendiri, orang yang excellence selalu ingin belajar dan bisa berbuat salah. Orang yang excellence selalu ingin menjadi lebih baik, dan usaha mereka ini yang juga harus dipuji, orang yang excellence juga tidak sibuk menuntut orang lain, tetapi lebih sibuk untuk menjaga dan mengawasi dirinya sendiri. Excellence start by taking one small step forward. Oleh karena itu mulailah memuji pasangan kita dalam pernikahan, atau mencoba berterima kasih kepada pasangan kita. Semua usaha harus dipuji, don’t stop and keep going. Begitu juga dalam peran kita sebagai orang tua, pujilah usaha anak kita. Ada banyak hal lain yang bisa kita pikirkan dan inilah kunci dari excellence. Roh Kudus yang ada di dalam kita akan memampukan kita di dalam usaha untuk menjadi Excellence. Closing Verse – “Perhatikanlah semuanya itu, hiduplah di dalamnya supaya kemajuanmu nyata kepada semua orang. Awasilah dirimu sendiri dan awasilah ajaranmu. Bertekunlah dalam semuanya itu, karena dengan berbuat demikian engkau akan menyelamatkan dirimu dan semua orang yang mendengar engkau.” ‭‭1 Timotius‬ ‭4:15-16‬ ‭TB‬‬
By Creata Indonesia 13 Dec, 2019
Bulan ini kita akan berbicara mengenai “Grit“. Judul kotbah saya hari ini adalah “The Power of Perseverance and Passion”, dan ada dua kata kunci yang ingin saya bahas disini yaitu Perseverance dan Passion. Grit is Firmness of mind or spirit, unyielding courage in the face of hardship or danger – Angela Duckworth. Dalam bahasa indonesia, artinya adalah keteguhan pikiran dan hati, keberanian yang tidak akan pernah pupus, mundur, menyerah dan melemah di tengah-tengah dalam menghadapi kesukaran dan marabahaya. Kata ini populer sejak beberapa lalu, dan ada Buku yang ditulis oleh seorang perempuan asia bernama Angela Duckworth, seorang Profesor dan pakar peneliti konsep ini di Harvard University. Satu kata ini merangkumkan begitu banyak nilai yang bisa kita pelajari dalam kehidupan kita. Di tengah-tengah kita ada banyak teman yang bergerak dan berinvestasi di bisnis-bisnis dan usaha yang baru, dan ada statistik yang menemukan bahwa 30% bisnis yang baru dikembangkan gagal dalam 2 tahun pertama, 50% gagal dalam 5 tahun pertama, dan 66% -70% gagal dalam 10 tahun pertama. Hanya 30% saja yang bisa bertahan melebihi 10 tahun pertama. Pada waktu saya membaca data ini, saya kebetulan sering berdiskusi mengenai dunia dan generasi milenial bersama rekan dan kerabat di sekeliling saya, dan dikatakan bahwa generasi milenial ini cenderung mengubah arah pekerjaan (Bukan tempat bekerja) mereka sebanyak 5-7 kali secara rata-rata dalam perjalanan kehidupan mereka. Sedangkan di generasi saya, untuk merubah tempat bekerja saja membutuhkan waktu cukup lama. Bahkan dikatakan 90% perusahaan start-up dikatakan gagal. Itu adalah tantangan yang kita hadapi dan itu sebabnya ketekunan dan kegigihan untuk tetap bertahan dan mempertahankan sesuatu begitu penting. Dalam pernikahan, ada banyak sekali pernikahan yang tidak berhasil melewati 10 tahun, dan 7 tahun pertama adalah masa kritis agar sebuah pernikahan bisa bertahan dan berjalan dengan baik. Kegigihan atau Grit untuk bisa mempertahankan apa yang kita sudah bangun adalah nilai yang harus bisa kita kuasai dan kembangkan secara bersama-sama. Penelitian yang dilakukan oleh Angela, memaparkan bahwa mereka yang berhasil bukanlah orang yang paling hebat, cerdas, berbakat, dan cepat tetapi adalah mereka yang berhasil bertahan sampai akhir. Dalam Akademi Militer Westpoint di Amerika, dari puluhan ribu yang mendaftar hanya 20% persen yang diterima, dan 50% yang sudah diterima ini menyerah di dalam dua tahun pertama. Some people are great when things are going well, but they fall apart when things aren’t going well. Kalau kita bisa memulai, kita seharusnya juga bisa menyelesaikan dengan baik dan tidak menyerah di tengah jalan. Opening Verse – “Bersukacitalah dalam pengharapan, sabarlah dalam kesesakan, dan bertekunlah dalam doa!” Roma‬ ‭12:12‬ ‭TB‬‬ “Hendaklah Saudara berharap kepada Tuhan dengan gembira, sabarlah di dalam kesusahan, dan tekunlah berdoa.” Roma‬ ‭12:12‬ ‭BIMK‬‬ “Don’t burn out; keep yourselves fueled and aflame. Be alert servants of the Master, cheerfully expectant. Don’t quit in hard times; pray all the harder. Help needy Christians; be inventive in hospitality.” Romans‬ ‭12:11-13‬ ‭MSG‬‬ Banyak orang percaya tidak suka kata susah, karena kita punya ekspektasi yang tidak realistis disaat mengikuti Yesus. Semakin kita punya saat sulit, semakin kuatlah kita harus berdoa dan bukan menyerah. Kegigihan, Keteguhan hati, dan pantang menyerah dalam menghadapi kesukaran dan bahaya. Kegigihan ini adalah sesuatu yang harus kita kembangkan dan semua orang bisa mengembangkan ini. Kalau kita mau mengembangkan daya tahan ini, maka kita harus menghadapi bahaya. Yang kita doakan setiap minggu di gereja jika diperhatikan masalahnya selalu sama, tetapi hanya dihadapi oleh orang yang berbeda-beda. Hal pertama yang kita bahas adalah Passion, Passion berbicara bagaimana kita tetap bersemangat, mengerjakan sesuatu yang kita peduli, gairah yang ada di dalam kita dan bagaimana kita bisa tetap “devoted” dalam melakukan ini. Passion : Sustained enduring devotion, sebuah pengabdian dan fokus yang dipertahankan dan berkelanjutan. Antusiasme dan semangat itu banyak di jaman sekarang, tetapi 90% tidak berhasil bertahan. Endurance sangat jarang. Enthusiasm is Common but Endurance is Rare. Sabar, jika berkaitan dengan koneksi wifi, bukan lagi sesuatu yang kita miliki karena kita terbiasa dengan segala sesuatu yang diproses dengan cepat. Supporting Verse – “Tidakkah kautahu, dan tidakkah kaudengar? Tuhan ialah Allah kekal yang menciptakan bumi dari ujung ke ujung; Ia tidak menjadi lelah dan tidak menjadi lesu, tidak terduga pengertian-Nya. Dia memberi kekuatan kepada yang lelah dan menambah semangat kepada yang tiada berdaya. Orang-orang muda menjadi lelah dan lesu dan teruna-teruna jatuh tersandung, tetapi orang-orang yang menanti-nantikan Tuhan mendapat kekuatan baru: mereka seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya; mereka berlari dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan dan tidak menjadi lelah.” Yesaya‬ ‭40:28-31‬ ‭TB‬‬ Dalam hal waktu, Tuhan tidak pernah menjadi lelah dan lesu, Dia memberi kekuatan kepada yang lelah dan memberikan semangat kepada orang yang tidak berdaya. Sedangkan “Gigih” itu bukanlah keras kepala dalam mengejar sesuatu, Gigih tahu apa yang kita inginkan dan juga bisa menjadi kompas apakah betul kita berada di arah yang benar, dan menentukan apakah ini area yang harus kita tekuni dan kerjakan. Kata kunci kedua adalah Perseverance yang berbicara mengenai Stamina. Grit berbicara mengenai jangka panjang dan stamina kita, seperti halnya Marathon, kita harus bisa mengatur nafas kita agar dapat menyelesaikan pertandingan yang ada. Supporting Verse – “dan dikuatkan dengan segala kekuatan oleh kuasa kemuliaan-Nya untuk menanggung segala sesuatu dengan tekun dan sabar,” Kolose‬ ‭1:11‬ ‭TB‬‬ “[we pray that you may be] strengthened and invigorated with all power, according to His glorious might, to attain every kind of endurance and patience with joy;” COLOSSIANS‬ ‭1:11‬ ‭AMP‬‬ Bukan hanya sabar, karena sabar kadangkala terkesan pasif, tetapi endurance atau tekun bersifat aktif dan terus melangkah sampai ke tujuan yang kita mau. Supporting Verse – “Dan bukan hanya itu saja. Kita malah bermegah juga dalam kesengsaraan kita, karena kita tahu, bahwa kesengsaraan itu menimbulkan ketekunan, dan ketekunan menimbulkan tahan uji dan tahan uji menimbulkan pengharapan. Dan pengharapan tidak mengecewakan, karena kasih Allah telah dicurahkan di dalam hati kita oleh Roh Kudus yang telah dikaruniakan kepada kita.” Roma‬ ‭5:3-5‬ ‭TB‬‬ Sharing Ps. Jose – Saya ingat di awal tahun 2018, dan sepanjang tahun itu kami sekeluarga mengalami badai yang luar biasa dalam hal kesehatan, dimana saya harus operasi mata sampai dua kali, istri saya ada benjolan di tenggorokan, anak saya menderita infeksi juga di otaknya. Saya juga kehilangan Ibu mertua, dan setelah melewati badai ini, saya bisa mengerti dan memahami apa artinya bertekun dalam kesengsaraan. Ketekunan bisa membangun karakter dan tahan uji, dan tahan uji bisa menumbuhkan pengharapan yang tidak mengecewakan, yaitu pengharapan yang sudah melewati ujian dan pengharapan, sehingga disaat tantangan dan kesengsaraan datang, kita tidak pernah menyerah dan bisa melewati itu dan ada karakter yang bisa terbangun darinya. Supporting Verse – “Saudara-saudaraku, anggaplah sebagai suatu kebahagiaan, apabila kamu jatuh ke dalam berbagai-bagai pencobaan, sebab kamu tahu, bahwa ujian terhadap imanmu itu menghasilkan ketekunan. Dan biarkanlah ketekunan itu memperoleh buah yang matang, supaya kamu menjadi sempurna dan utuh dan tak kekurangan suatu apa pun.” Yakobus‬ ‭1:2-4‬ ‭TB‬‬ Bukan soal badai dan tantangan, tetapi ini adalah tentang perspektif agar bisa membuat kita menjadi generasi yang tangguh. Orang tua yang baik tidak akan ragu untuk membiarkan anaknya susah, seperti perintah Tuhan kepada Adam dan Hawa untuk menaklukan dan memenuhi bumi. Untuk memenuhi bumi, cukup hanya dengan dua tubuh menjadi satu tetapi untuk menaklukan bumi, perlu dua pikiran, perasaan, hati dan kehendak, dan membutuhkan kegigihan dan ketekunan untuk membangun “oneness” dari dua orang yang berbeda. Jadi janganlah menyerah dalam hubungan pernikahan anda. 5 tips dan hal yang perlu dilakukan untuk tetap persevere and passionate : 1. Stay Focus Why we do what we do? Banyak orang menyerah karena dia lupa apa yang dia lakukan pada awalnya. Sehingga hal ini dapat mempertahankan apa yang kita kerjakan setiap hari. Mundanity of Excellence (Keseharian dalam Excellence) – A superlative performance is really a confluence of dozens of small skills or activities, each one learned or stumbled upon, which have been carefully drilled into habit and they fitted together is a synthesized whole – Dan Chambliss. Kinerja yang excellence adalah gabungan dari lusinan ketrampilan dan aktifitas kecil yang sebenarnya tidak menarik perhatian, yang dipelajari dengan sengaja atau tidak, dilatih dengan penuh kehati-hatian dengan sengaja, sehingga pada saat semua digabungkan menjadi sesuatu yang excellence. Kita semua mau excellence tetapi kebanyakan gagal dalam membangun sesuatu setiap hari yang kelihatan biasa. Banyak yang ingin mencicipi apa yang JPCC miliki, seperti mempunyai jemaat yang mau mengantri dan mengerti budaya waktu On-Time, mereka ingin hasil akhir tetapi tidak mengerti perjalanan 20 tahun dalam keseharian budaya yang ada untuk membangun sesuatu yang excellence ini. Budaya yang ingin kita bangun tidak terjadi dalam satu hari dan butuh waktu dan proses dari tindakan-tindakan kecil yang terjadi setiap harinya. Stay focus, apa yang menjadikan hal ini penting untuk kita? Kita harus fokus dengan perubahan yang terjadi dan penting untuk kita, sekecil apapun itu. 2. Learn How to Refresh Yourself Dalam perjalanan ini, kita perlu tahu bagaimana cara menyegarkan diri kita sendiri. Setiap pelari marathon tahu di kilometer berapa akan ada minuman dan handuk basah. Hal yang sama juga harus kita ketahui baik di dalam pernikahan, bisnis dan kesehatan. Di dunia bisnis, kita harus bisa menjaga keuangan dan cashflow yang ada. 3. Set Realistic Goals and develop the mental capacity to reach them. Kita perlu beriman bahwa Tuhan bisa melakukan lebih dari apa yang kita pikirkan dan bayangkan, tetapi kita tidak bisa melakukan lompatan yang kita tidak bisa lakukan. Contohnya, saat Yesus mengajak Petrus berjalan di atas air, Manusia biasa tentu tidak bisa melakukan ini dan perlu Kuasa Yesus untuk melakukannya. Tetapi yang Yesus minta Petrus lakukan adalah melangkah, dan Langkah itu realistis. Yesus tidak menyuruh Petrus untuk melompat sejauh 4 meter karena itu tidak realistik untuk Petrus. Perkara Petrus bisa bertahan di atas air selanjutnya adalah Mukjizat. Percayalah bahwa Tuhan tidak akan membuat kita melangkah dengan tidak realistis. Melangkah selangkah demi selangkah karena langkah ini realistis. Goal setting adalah key aspect bagi kita untuk bertahan dan kita perlu persiapan dan informasi dalam melakukan ini. 4. Put Your Trust in God. Taruhlah Iman kita kepada Tuhan, Yesus menyuruh kita yang letih dan lesu memikul Kuk, dan alasannya karena direction dan pacenya bukan lagi kita yang tentukan, tetapi Tuhan yang tentukan dan kita tidak perlu salah melangkah. Lakukan ini di dalam bisnis dan pernikahan kita. Supporting Verse – “Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan. Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan beban-Ku pun ringan.” Matius‬ ‭11:29-30‬ ‭TB‬‬ 5. Never Compare Yourself with others. Karena perjalanan kita dengan orang lain berbeda, kita akan frustrasi dan menyerah jika kita membandingkan diri dengan orang lain. Despair = Suffering – Meaning. Putus asa datang pada saat kita mengalami kesengsaraan, tetapi tidak mengerti alasannya. Saya berdoa agar kita semua bisa mengerti akan hal ini, karena Tuhan seringkali membuat kita mengalami kesusahan agar terbangun kegigihan dan ketekunan, sehingga kita punya pengharapan yang tidak mengecewakan. Closing Verse – “Sebab kamu memerlukan ketekunan, supaya sesudah kamu melakukan kehendak Allah, kamu memperoleh apa yang dijanjikan itu.” Ibrani‬ ‭10:36‬ ‭TB‬‬ Hanya Keselamatan yang kita terima tanpa melakukan sesuatu, tetapi untuk menaklukan bumi dan kehidupan, diperlukan ketekunan karena setelah kita melakukan ini, maka kita bisa menikmai semua Janji Tuhan dalam hidup kita.
By Creata Indonesia 13 Dec, 2019
Di jaman sekarang dimana HP kita tidak lagi berfungsi hanya sebagai alat komunikasi, tetapi juga sebagai alat foto dan rekam, Pernahkah saudara ingin memfoto seseorang atau sesuatu tetapi ada isu backlight? Gambarnya tidak terang karena kita berhadapan dengan sinar yang ada. Biasanya yang dilakukan adalah kita mengganti posisi dan membelakangi sinar yang ada agar gambarnya bisa terlihat jelas di foto. Saya katakan bahwa seringkali yang menjadi masalah dalam hidup kita adalah cara kita memandang masalah tersebut. Cara kita melihat masalah adalah masalah yang sesungguhnya, karena kita tidak punya sudut pandang yang jelas. Sudut padang ditentukan oleh posisi kita berpijak dan oleh karena itulah perspektif dan dimana kita berpijak sangat penting. Karenal hal ini bisa menentukan apakah kita bisa melihat persoalan kita dengan jelas atau tidak. Di bulan ini kita akan membahas tema “Grit”, Saya sendiri juga baru mendengar kata ini kira-kira 2 tahun yang lalu. Grit adalah kekuatan, semangat, dan kegigihan atau ketekunan untuk mencapai target jangka panjang. Suatu kualitas yang diperlukan agar kita bisa berhasil dalam hidup. Jika kita melihat seseorang yang berhasil, janganlah iri dengan pencapaian mereka tetapi tanyakan apa saja yang mereka lalui untuk bisa berada disana, seperti halnya disiplin, daya tahan, waktu, rintangan yang dihadapi dan pengorbanan yang dibutuhkan untuk bisa sampai disana. Opening Verse – “Saudara-saudaraku, anggaplah sebagai suatu kebahagiaan, apabila kamu jatuh ke dalam berbagai-bagai pencobaan, sebab kamu tahu, bahwa ujian terhadap imanmu itu menghasilkan ketekunan. Dan biarkanlah ketekunan itu memperoleh buah yang matang, supaya kamu menjadi sempurna dan utuh dan tak kekurangan suatu apa pun.” Yakobus‬ ‭1:2-4‬ ‭TB‬‬ Jika ayat ini dilihat dari sudut pandang yang keliru, maka kita akan melihat ayat ini sebagai sesuatu yang keliru. Seorang atlit tidak akan menunjukkan kemampuan terbaiknya jika lawan yang dihadapi tidak seimbang atau jauh lebih jelek standarnya daripada dirinya. Bahkan pertandingan tersebut juga mungkin tidak akan ditonton banyak orang. Seringkali jawaban yang bagus dalam sesi tanya jawab akan dipancing oleh pertanyaan yang bagus. Sesuatu yang menyulitkan kita biasanya kemudian akan membuat kita mengeluarkan yang terbaik. Bagi yang mau menikah, itu sebabnya Tuhan ingin agar kita mendapatkan pasangan yang sepadan, agar bisa mengeluarkan yang terbaik dari kita. Sepadan bukan hanya sekedar terlihat dari luar, tetapi juga mampu untuk bertanding dengan kita senantiasa. Itu sebabnya dalam pernikahan yang sepadan, biasanya kondisi pasangan akan jauh lebih baik daripada kondisi mereka sebelum menikah. Bagi seorang atlit, kekalahan adalah sebuah batu loncatan untuk menjadi lebih baik lagi, kekalahan adalah kemenangan yang tertunda. Pelatih yang baik justru akan menghadapkan anak didiknya dengan lawan yang seimbang untuk menguji kemampuannya. Supporting Verse – “Saudara-saudaraku, anggaplah sebagai suatu kebahagiaan, apabila kamu jatuh ke dalam berbagai-bagai pencobaan,” Yakobus‬ ‭1:2‬ ‭TB‬‬ Ibaratnya seperti Buah Jeruk, disaat dia ditekan dan diperas dengan baik maka juicenya akan keluar dan enak untuk disantap. Juice ini juga pasti akah lebih mahal daripada buah jeruk tersebut. Orang-orang yang berhasil dan membuat perbedaan di dunia ini adalah orang yang sibuk mencari solusi dan tidak sibuk mengeluh. Mereka sadar akan adanya persoalan dan berpikir keras untuk mengatasinya karena mereka tidak mau dikendalikan dan dikuasai oleh persoalan itu. Pertanyaannya, Dimana tempat Kita berpijak? Dari situlah kita akan mendapatkan sudut pandang kita. Kita harus diback-up oleh SinarNya Tuhan dalam menghadapi masalah yang ada dan membuat kita bisa menguasai masalah tersebut. Hidup ini seperti sebuah Marathon atau lari jangka panjang dan bukan Sprint atau lari jangka pendek. Baik dalam hal membangun keluarga, karir, dan pelayanan. Artinya dibutuhkan waktu, yang bisa sampai bertahun-tahun untuk membangunnya. Dari persiapan dan cara start antara lari marathon dan sprint adalah dua hal yang sangat berbeda. Tidak ada orang yang lari sprint dan mau menyerah di tengah lomba, kecuali jika mereka mengalami cedera. Mereka juga akan baru mengalami kecapaian setelah lomba lari sprint selesai. Tetapi orang yang lari marathon akan mengalami kebosanan dan kecapaian di tengah lomba, mereka juga kemungkinkan ingin berhenti di tengah jalan. Sharing Ps. Jeffrey – Saya bertemu dengan teman saya yang suka dan sering ikut lomba marathon, salah satunya di Berlin. Saya tanya apakah dia masih merasa cape disaat berlari dan ingin berhenti? Katanya “Masih, terutama di KM 25-30, itu adalah KM yang paling berat”. Dia juga berkata bahwa setiap kali disaat merasa seperti itu, dia juga menanyakan mengapa dia bisa ikut kejuaraan ini. Saya kemudian bertanya, “Apakah dia berhenti selanjutnya?”. katanya “Tidak, saya akan mencoba bertahan karena disaat saya melakukan ini saya akan mendapat Second Wind, mendapat kekuatan baru untuk meneruskan sampai garis finish”. Keinginan untuk berhenti adalah hal yang biasa, tetapi kita tidak boleh melakukannya di tengah-tengah perjalanan kita. Jadi, kalau dalam pernikahan jika kita merasa lelah menghadapi pasangan kita yang sepadan, itu adalah hal yang biasa tetapi bukan menjadi alasan untuk berhenti. Begitu juga di dalam pekerjaan dan pelayanan kita. Ada orang-orang yang mau memanfaatkan kita, ini adalah hal yang biasa. Yesus bahkan juga sering diperlakukan seperti itu, tetapi Dia tidak menyerah di tengah jalan dan meneruskan perjalanannya sampai di Kayu Salib. Saya ingin share beberapa Tips untuk tidak menyerah, terutama untuk sesuatu yang membutuhkan waktu yang panjang seperti pernikahan dan pekerjaan. 1. Jangan Ikut-Ikutan. Karena kita tidak akan mempunyai tujuan yang kuat jika kita ikut-ikutan, baik dalam hal memulai usaha dan juga pernikahan. Purnyailah suatu alasan yang kuat kenapa anda mau melakukan sesuatu. Alasan teman saya, pelari marathon tadi tidak memutuskan untuk berhenti di tengah lomba marathon adalah karena dia tahu alasan awal dia ikut kejuaraan tersebut. Kalau sekedar ikut-ikutan, Kita tidak akan kuat dan bertahan disaat masalah datang. Orang yang bisa bertahan punya tujuan yang besar dan mulia, dan biasanya tujuan ini juga akan menjadi berkat bagi orang lain dan bukan hanya untuk dirinya sendiri saja, baik untuk keluarga, teman atau bahkan negara mereka. 2. Jangan Lakukan Sendirian. Sendirian kita akan mudah menyerah tetapi bersama-sama, kita akan saling mendukung dan menguatkan. Besi menajamkan Besi, berbahagialah kita jika kita punya seseorang yang bisa menolong dan menuntun kita sampai akhir disaat kita merasa tidak kuat dan tidak mampu. Supporting Verse – “Besi menajamkan besi, orang menajamkan sesamanya.” Amsal‬ ‭27:17‬ ‭TB‬‬ JIka kita ada dalam lingkungan yang baik dan positif, maka kita tidak akan mudah untuk menyerah. Lingkungan yang negatif sebaliknya berbahaya, dan kita bisa mengenali ini jika disaat setiap kali berkumpul, yang keluar adalah kata-kata yang menjatuhkan, menghina, pesimis, menakuti-nakuti, dan memadamkan semangat. Energi kita akan serasa habis disaat masuk dalam perkumpulan atau komunitas yang negatif. Itu sebabnya Yesus memisahkan diriNya dari 9 murid yang lain, Dia hanya membawa 3 Murid disaat Dia akan ditangkap. 3. Jangan hanya bermodal Tekad tanpa pengetahuan dan perencanaan. Terutama untuk sesuatu yang jangka panjang dibutuhkan perencanaan dan pengetahuan. Kita seringkali perlu untuk menjadi stubborn dan keras kepala tetapi janganlah menjadi bodoh. If you fail to plan, you plan to Fail. Kalau kita gagal berencana, kita sedang merencanakan sebuah kegagalan. Rencana yang apik menguatkan peluang kita menjadi berhasil dan kita perlu open dengan kritik terutama kritik yang membangun. Supporting Verse – “Rancangan orang rajin semata-mata mendatangkan kelimpahan, tetapi setiap orang yang tergesa-gesa hanya akan mengalami kekurangan.” Amsal‬ ‭21:5‬ ‭TB‬‬ Banyak orang menikah dengan modal yang nekat dan tanpa perencanaan. Teman saya si pelari marathon ini juga pasti mempersiapkan diri dan mencari tahu dahulu kondisi lapangan dan cuaca yang ada. 4. Jangan dengan kekuatan sendiri Kita harus bersandar dengan Kekuatan Roh Kudus, Roh Kudus memberi kekuatan, penghiburan, dan pertolongan yang melebihi hal lainnya terutama disaat kita berhadapan dengan masa yang sulit. Sharing Ps. Jeffrey – Saya punya bola basket, dan bola basket ini jika saya jatuhkan kebawah, maka bola ini akan mental kembali ke atas. Saya juga ada bola basket kedua yang sebaliknya tidak mau mental lagi disaat dijatuhkan. Apa yang membedakan kedua bola ini? Angin yang ada di dalamnya yang membedakan meskipun dari luar kelihatannya sama. Ada resilience spirit, kemampuan untuk melaju lagi keatas disaat dia dibanting ke bawah. Yang membedakan adalah apa yang ada di dalamnya. Supporting Verse – Kamu berasal dari Allah, anak-anakku, dan kamu telah mengalahkan nabi-nabi palsu itu; sebab Roh yang ada di dalam kamu, lebih besar dari pada roh yang ada di dalam dunia.” 1 Yohanes‬ ‭4:4‬ ‭TB‬‬ Disaat kita punya Roh Kudus dalam diri kita, seharusnya kita berterima kasih kepada orang yang menjatuhkan kita karena hal itu akan membuat kita bangkit lebih baik lagi. 5. Jangan Malas. Supporting Verse – “Orang malas tidak akan menangkap buruannya, tetapi orang rajin akan memperoleh harta yang berharga.” Amsal‬ ‭12:27‬ ‭TB‬‬ “Hai pemalas, pergilah kepada semut, perhatikanlah lakunya dan jadilah bijak: biarpun tidak ada pemimpinnya, pengaturnya atau penguasanya, ia menyediakan rotinya di musim panas, dan mengumpulkan makanannya pada waktu panen.” Amsal‬ ‭6:6-8‬ ‭TB‬‬ Orang malas punya keinginan dan buruan dan seringkali mempunyai keinginan akan hal-hal yang begitu mewah. Semut adalah binatang yang sangat kecil, tetapi punya ketangguhan yang tinggi dan pekerja keras. Disaat kita menaruh Jari kita yang begitu besar untuk semut di hadapan mereka, semut ini tidak akan takut atau mengeluh, tetapi akan segera mencari cara untuk melewati tangan kita ini. Semut juga berjalan begitu panjang dan bisa membawa barang sampai 10 kali berat badannya. Kita adalah seorang yang bertalenta tetapi hal itu tidak berarti apa-apa jika kita adalah orang yang malas. Orang yang rata-rata tetapi sangat rajin untuk berlatih dan mengembangan diri bisa mengalahkan orang yang bertalenta tapi malas. Talent x Effort = Skill, Skill x Effort = Achievement. Skill dan Effort atau Usaha ditulis dua kali dalam formula diatas, Dibutuhkan Usaha dan Kerja Keras dalam hidup kita untuk mencapai keberhasilan. Kalau kita ada dalam musim dimana kita mau menyerah dengan beban dan pergumulan yang ada, janganlah menyerah, dan serahkan beban itu kepada Yesus. Berkomitmenlah sampai akhir dan Minta Roh Kudus untuk memenuhi kita agar kita bisa memutarbalikkan pergumulan ini agar bisa membawa kita ke level yang lebih tinggi lagi. Punyai teman dan komunitas yang bisa menaikkan Iman kita, dan jangan menyerah.
Share by: